Adi Oh Adi
Pada suatu hari, tepatnya saat aku berada di bangku SD, aku
bermain polisi-polisian bersama teman-temanku. Waktu itu sedang memasuki bulan
puasa. Walaupun bermain di saat bulan puasa, rasa lelah itu tidak terasa.
Kebetulan aku jadi malingnya, jadi tidak boleh tertangkap oleh polisinya.
“Siji-Loro-Telu-Papat-Limo!” si polisi pun mulai mengejar kawanan-kawanan
maling. Aku berlari bersama temanku, Adi namanya. Orangnya tinggi, agak gendut,
dan dia orangnya tidak punya malu.
Saat
sedang berlari-lari, Adi ingin beristirahat. Aku pun menuruti permintaannya.
Namun, kemudian aku bertanya, “ Kamu ngapa, Di? Dah capek po?” Adi pun
menjawab,”Perutku sakit nih Pur aduuuh.....” Aku bingung apa yang harus aku
lakukan. “Duh Di kamu ni gak tepat banget waktunya, yaudah sekarang enaknya
gimana.” Rasa sakit yang Adi rasakan sudah tidak dapat ditahan lagi. Tiba-tiba
ia berdiri dan, “ DOK!DOK!DOK!Assalamualaikum!!” Adi mengetuk pintu rumah Bu
Teguh. Aku kaget dan sepertinya aku tahu apa yang akan dia lakukan. “Ee Dek
Adi, ada apa sore-sore ke sini?”Tanya Bu Teguh. Dengan muka memelas dan suara
lirih Adi menjawab, “ Buuuk numpang e-e...” Dengan muka menahan ketawa Bu Teguh
pun mempersilahkan Adi untuk masuk ke kamar mandi. Setelah 15 menit ia pun
keluar.”Ah leganya...” Kata Adi. “Yaudah yuk lanjut main lariiii!!!” Akhirnya
kami berdua melanjutkan permainan kami. Tiba-tiba di belakang kami ada Danang,
dia jadi polisinya,”WOY MEH NENG NDI KOE!” “Ayo Di cepet larinya!” kataku.
Danang larinya cepat sekali, semakin lama semakin mendekat. “Pur dah capek nih”
keluh Adi. Aku pun menarik tangannya sambil berlari. Karena Adi sudah tidak
kuat aku pun melepas tangannya dan berlari sendirian. “Yeah ketangkep kamu Di!”
Kata Danang. Adi pun dibawa ke tempat “penjaranya” polisi-polisian kami. Saat
aku berlari, tiba-tiba dari depanku, “DOR!kena kamu Pur hahaha” aku pun juga
tertangkap dan di bawa ke penjara. Hari semakin sore,” Dah yok dah sore, nanti
malem keluar ya..” Kami pun pulang ke rumah masing-masing.
Malam harinya, aku dan teman-teman
solat Isya dan dilanjutkan dengan solat Tarawih. Waktu itu ceramah diisi oleh
Pak I-ing. Beliau terkenal dengan ketegasannya. Saat itu, aku sedang
asik-asiknya membahas tentang film anime. Ternyata suara kami didengar oleh
beliau. Yasudah dengan suara lantang beliau berkata,” Wah anak-anaknya ini rame
sekali. Kalo habis ini masih rame TAK SUNAT lho kalian!” Kami pun ketakutan dan
memutuskan untuk keluar dari masjid dan melanjutkan cerita. Saat itu Danang
menceritakan tentang salah satu tokoh anime “Onepiece” yaitu Luffy. Dia
bercerita sambil menghadap ke Adi ia bercerita,” Woh juruse Luffy apik banget
sek gomu-gomu kae!” Adi bingung dan bertanya,”Ha???Gomu-gomu yang mana sih?”
Gomu-gomu JEDER!” Danang pun menunjukkan jurusnya dan mempraktekkannya ke Adi.
Adi pun terpental dan menangis. Adi pun ingin membalas Danang, tetapi Danang
sudah lari duluan. Saat Danang tertangkap, dia melawan. “Ngopo we Di HA!”
teriak Danang. Adi ketakutan dan merengek-rengek. Kemudian Adi justru minta
maaf kepada Danang. Di dalam hati aku berkata,”Walah Di Di, kok malah kamu yang
minta maaf. Tapi tak apalah. Itulah dirimu, Adi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar